Nabi Adam A.S

Nabi Adam A.S
Nabi Adam A.S

Nabi Adam A.S menurut kepercayaan umum di dalam agama adalah manusia pertama. Nabi Adam a.s sebagai manusia pertama itu tertulis dalam wahyu Allah Swt. yang dituturkan kepada rsul dan nabi-nabi di dalam kitab-kitab suci.
Ketika Allah hendak menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi, Allah berfirman kepada malaikat, " Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Malaikat-malaikat itu menjawab " Mengapa Engkau hendak menjadikan ( khalifah ) di bumi, orang-orang yang akan membuat kerusuhan dan kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ?" Allah menjawab, " Aku lebih tau apa yang engkau tidak ketahui ."
Allah menciptakan Nabi Adam a.s dari tanah dan mengajarkan kepadanyya berbagai macam ilmu pengetahuan, mengenai alam dan isi jagat raya. Nabi Adam a.s diperkenalkan melihat rahasia dan menguak isi alam semesta. Nabi Adam a.s mempunyai beberapa keistimewaan. Nabi Adam a.s diciptakan langsung oleh tangan Allah. Ruhnya juga langsung ditiupkan olehNya. Selain itu, Nabi Adam a.s juga dikaruniai akal. Berkat akal inilah Nab Adam a.s bisa mengamati, mempelajari, dan memahami benda-benda. Akal inilah yang memungkinkan Nabi Adam a.s dan anak cucunya bisa menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi. Keistimewaan ini benar-benar terbukti. Nabi Adam mampu mengungkapkan nama  benda-benda. Kemampuan ini ternyata tidak dimiliki para malaikat. Mereka bungkam ketika disuruh untuk melakukan hal sama. Akhirnya, para malaikat pun mengakui keistimewaan Adam. 
Kata Adam berasal dari adim. Adimul Ardli berarti permukaan bumi. Nama Adam erat kaitannya dengan bahan penciptaan. Nabi Adam a.s diciptakan dari tanah yang ada di permukaan bumi. Setelah mati, Adam dan anak cucunya juga akan dikuburkan di dalam tanah.
Allah memerintahkan kepada para malaikat dan makhluk lain agar bersujud kepada Nabi Adam a.s . Suatu penghormatan yang tak diberikan kepada makhluk selainnya. Alhasil, para malaikat patuh kepada titah sang pencipta. Mereka bersujud kepada Nabi Adam a.s. Namun, ada makhluk yang membangkang. Dialah si Sombong Iblis. Makhluk dari kalangan bangsa jin ini merasa sok hebat. Dia merasa lebih mulia ketimbang Adam. Alasannya, iblis diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam a.s dari tanah. Sifat sombong iblis terlihat dari dua sikap. Pertama, iblis memandang rendah Nabi Adam a.s. Di mata iblis, Nabi Adam a.s hanyalah makhluk kemarin sore,  sedangkan dia sudah ada jauh sebelum Nabi Adam ada. Lalu, Nabi Adam a.s pun diciptakan dari tanah, sedangkan dia diciptakan dari api. Masa, dia harus hormat kepada makhluk seperti Adam itu. Kedua, iblis menolak kebenaran. Iblis menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam a.s. Padahal, dia tahu bahwa yang memberi titah itu adalah Allah.
Penolakan iblis jelas merupakan kedurhakaan. Allah murka kepadanya. Akibatnya, dia diusir dari surga. Tak hanya itu, iblis juga mendapat laknat Allah sampai hari kiamat. Ciri orang yang mendapat laknat Allah ialah tak bisa keluar dari kesesatan. Itulah sebabnya, iblis selamanya berada dalam kesesatan. Bermula dari kesombongan, selanjutnya muncul kedengkian. Iblis merasa tidak nyaman lagi. Pasalnya, ada makhluk yang mendapat kemuliaan lebih darinya. Dia tak terima. Tidak boleh ada makhluk lain yang mengunggulinya. Oleh karena itu, dia ingin membuktikan kalau Nabi Adam a.s itu tidak ada apa-apanya. Caranya, dia akan berusaha menyesatkan Nabi Adam a.s dan anak-cucunya.
Nabi Adam bertempat tinggal di surga. Kepadanya Allah memberikan teman bernama Hawa. Hawa diambil dari tulang rusuk Nabi Adam a.s. Ketika itu, Nabi Adam a.s yang sedang terlelap tidur Allah mengambil tulang rusuknya yang sebelah kiri. Walau diambil tulang rusuk, Nabi Adam a.s tak merasakan sakit. Sekiranya merasa sakit, tentu Nabi Adam a.s tidak akan sayang kepada Hawa. Adam dan Hawa memperoleh kenikmatan yang sangat banyak di surga. 
Allah berfirman " Hai Adam, diamilah olehmu dan istrimu surga ini. Makanlah makanan-makanan yang banyak dan baik, dimana saja yang kalian sukai. Tetapi, janganah engkau dekati pohon ini ( terlarang ), yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim."
Oleh bujukan setan, Nabi Adam dan Hawa tergoda juga. Mereka memakan buah terlarang, yaitu buah khuldi. Menyadari akan kesalahan dan dosanya Nabi Adam memohon ampun kepada Allah SWT. mengabulkan permohonan Nabi adam. Tuhan Maha bijaksana dan Maha pengampun.
Kemudian Allah swt. memerintahkan agar Nabi Adam as dan Hawa meninggalkan surga dan turun ke bumi. Sebelum berangkat meninggalkan surga, Allah swt. mengatakan kepada Nabi Adam bahwa " kelak akan Aku kirim petunjuk, dan jika engkau ikuti petunjuk-Ku, maka kalian akan selamat. "
Saat diturunkan ke bumi, Nabi Adam a.s dan Hawa terpisah. Hawa diturunkan di daerah Jeddah, Saudi Arabia. Kata Jeddah berarti nenek. Hawa adalah nenek seluruh umat manusia. Sementara itu, Adam diturunkan di daerah Hindustan. Keduanya bertemu di Jabal Rahmah di dataran Arafah. Oleh karena itu, Jabal Rahmah kerap dijadikan simbol “cinta” oleh para peziarah. Perasaan bahagia begitu membuncah. Betapa tidak, sekian lama berpisah akhirnya bertemu jua. Hidup menjadi lebih bersemangat. Sekarang, keduanya bisa berkumpul lagi. Berjuang bersama lebih mudah daripada sendiri-sendiri. Bisa saling menjaga, dan saling menasihati.
Nabi Adam a.s dan Hawa hidup bersama lagi. Mereka adalah pasangan suami-istri pertama. Keduanya beranak-pinak. Setiap kelahiran selalu kembar, laki-laki dan perempuan. Persalinan pertama, lahirlah Qabil dan Iklima. Lalu, persalinan kedua, lahirlah Habil dan Labuda. Adam dan Hawa sangat bahagia. Kehangatan keluarga semakin bertambah. Semua ini berkat kehadiran anak-anak. Anak-anak menumbuhkan harapan. Ada penerus perjuangan. Selanjutnya, anak-anak berketurunan lagi. Mereka melahirkan cucu dan seterusnya. Jumlah keturunan Adam terus bertambah. Semakin lama semakin banyak.

Qabil, Habil, Iklima, dan Labuda beranjak remaja. Mereka tumbuh di bawah asuhan orang tua. Sifat-sifat mereka mulai kelihatan. Qabil berperangai kasar, sedangkan Habil berperangai santun. Iklima tumbuh menjadi gadis yang cantik, sedang Labuda biasa-biasa saja. Tugas-tugas Adam dan Hawa mulai berkurang. Anak-anak mereka sudah bisa diandalkan. Labuda dan Iklima membantu urusan rumah tangga, sedangkan Qabil dan Habil menekuni bidang pertanian, sedangkan Habil di bidang peternakan. Diceritakan dala Al Qur'an bahwa dua putra Nabi Adam a.s Habil dan Qabil  mempersembahkan qurban hasil ternak dan pertanian.
Qurban Habil diterima oleh Allah karena  disampaikan dengan hati yang takwa dan ikhlas sedangkan qurban Qabil tidak diterima karena tidak disertai keikhlasan. Penyerahan qurban ini dilakukan Qabil karena stakut kepada ayahnya, Nabi Adam a.s. Melihat Qurban Habil diterima oleh Allah, Qabil jadi membenci Habil. begitu meluap kedengkian Qabil sampai terucap " Aku pasti membunuhmu, Habil."
"Sesungguhnya Allah hanya menerima qurban dari orang-orang yang taqwa. " jawab Habil.
" Kalau engkau sesekali menggerakan tanganmu untuk membunuhku maka akusesekali tidak akan menggerakan tanganku untuk membunuhmu. Aku takut kepada Allah, Tuhan seru Sekalian Alam. " sambung Habil.
Darah Qabil mendidih mendengarkan ucapan Habil. Nafsunya sudah tidak terkendali. Matanya gelap dan secara membabi buta ia menyerang dan membunuh Habil. Habil mati ditangan saudaranya sendiri. Darah tertumpah ke bumi. Itulah darah manusia pertama yang tertumpah kebumi dan itulah pembunuhan manusia pertama.
Melihat mayat Habil tergeletak ditanah, Qabil bingung mau diapakan mayat Habil. Allah mengirim burung gagak. Burung gagak itu menggali-gali tanah. Lalu Qabil menirukan burung gagak tersebut dan Qabil menguburkan Habil. Qabil sangat menyesali perbuatannya.

Nabi Adam a.s sangat berduka. Terbayang bagaimana Habil dianiaya. Tega sekali sang kakak. Disuruh menjaga, malah membunuh. Gara-gara dengki, hubungan keluarga jadi rusak. Seorang kakak bahkan tega membunuh adiknya sendiri. Sungguh menyedihkan. Setan telah memanfaatkan kesempatan. Adam hanya berserah diri kepada Allah. Semua ia terima sebagai kehendak-Nya. Kepedihan ia hadapi dengan kesabaran. Bahkan, ia tetap memohonkan ampunan untuk anaknya, Qabil.

Nabi Adam A.S terus berdakwah di kalangan anak cucunya, mengajak mereka mengamalkan ajaran Allah untuk menyembah-Nya, berbuat baik kepada sesama, jujur, dan saling menolong. Dalam riwayat, Nabi Adam wafat dalam usia seribu tahun setelah sebelumnya menderita sakit selama 11 hari. Setahun kemudian Hawa meninggal. Kuburan Nabi Adam A.S dan Hawa tidak jelas ada dimana. Sebagian ada yang mengatakan di Sailan dan Sebagian riwayat menyatakan Nabi Adam A.S dimakamkan di kota Mekah dan Hawa dimakamkan di kota Jedah .
Begitulah kisah tentang Nabi Adam A.S mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kita semua.


EmoticonEmoticon